Questions? +1 (202) 335-3939 Login
Trusted News Since 1995
A service for political professionals · Tuesday, April 15, 2025 · 803,614,756 Articles · 3+ Million Readers

CGTN: Tiongkok membuat cetak biru untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama dengan negara-negara tetangga

CGTN menerbitkan artikel tentang pencapaian dan prospek kerja sama Tiongkok dengan negara-negara tetangganya. Artikel itu, yang memperkenalkan upaya Tiongkok untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama dengan negara-negara tetangganya, menyoroti bagaimana Tiongkok membina lingkungan sekitar yang bersahabat, aman, dan makmur sesuai dengan prinsip persahabatan, ketulusan, saling memberikan manfaat, dan inklusivitas.

/EIN News/ -- BEIJING, April 11, 2025 (GLOBE NEWSWIRE) -- Di kota Kunming yang penuh hiruk pikuk, ibu kota Provinsi Yunnan di Tiongkok barat daya, kereta api penuh buah-buahan segar Thailand – durian, rambutan, dan mangga – melaju mulus, memulai perjalanan yang akan berakhir dengan distribusi buah-buahan itu ke berbagai penjuru pasar Tiongkok yang sangat luas. Pengiriman ini bukan sekadar pengangkutan barang – ini merupakan bukti semakin pentingnya Jalur Kereta Api Tiongkok-Laos.

Jalur kereta api itu, yang menghubungkan Tiongkok dengan Laos, Thailand, dan negara-negara ASEAN lainnya, telah menjadi jembatan bagi perdagangan regional, sehingga meningkatkan perdagangan lintas batas secara signifikan. Hingga akhir tahun lalu, total muatan yang diangkut lewat jalur kereta api itu telah melampaui 50 juta ton, termasuk 11,58 juta ton barang lintas batas, sejak diluncurkan pada tanggal 3 Desember 2021.

Jalur kereta api ini menggambarkan dengan jelas prinsip yang sudah lama dianut Tiongkok, yakni persahabatan, ketulusan, saling memberikan manfaat, dan inklusivitas, serta pembinaan hubungan bertetangga dan persahabatan yang baik.

Pada konferensi pusat tentang pekerjaan yang terkait dengan negara tetangga, yang diselenggarakan di Beijing pada hari Selasa dan Rabu, Presiden Tiongkok Xi Jinping menegaskan kembali komitmen Tiongkok untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama dengan negara-negara tetangganya.

Sebuah pernyataan yang dirilis setelah pertemuan itu menyoroti bahwa Tiongkok menganggap lingkungan sekitarnya sebagai fondasi penting bagi pembangunan dan kemakmuran nasional, garda depan utama untuk menjaga keamanan nasional, dan area prioritas dalam diplomasi keseluruhan negara itu.

Bersahabat, aman, dan makmur

Pertemuan itu menekankan bahwa Tiongkok akan tetap berkomitmen untuk membina lingkungan sekitar yang bersahabat, aman, dan makmur sesuai dengan prinsip persahabatan, ketulusan, saling memberikan manfaat, dan inklusivitas, sebuah filosofi yang diajukan oleh Xi pada tahun 2013 dalam mempromosikan diplomasi lingkungan sekitar negara itu.

Presiden Tiongkok itu, yang memberikan pidato di Konferensi Pusat tentang Pekerjaan yang Berkaitan dengan Urusan Luar Negeri pada tahun 2014, menjabarkan secara lebih lanjut gagasan tersebut, dengan mengatakan Tiongkok akan memupuk persahabatan dan kemitraan dengan negara-negara tetangga, membangun lingkungan sekitar yang bersahabat, damai, dan makmur, serta meningkatkan kerja sama dan interkonektivitas yang saling menguntungkan.

Zhou Fangyin, profesor hubungan internasional di Guangdong University of Foreign Studies, mengatakan bahwa konsistensi dan stabilitas diplomasi lingkungan sekitar Tiongkok telah menjadi faktor kepastian yang menonjol di kawasan itu di tengah gejolak lanskap hubungan internasional.

Selama dekade terakhir ini, Tiongkok telah menjalin kemitraan yang beragam dan substantif, hubungan kerja sama, dan hubungan strategis yang saling menguntungkan dengan 28 negara tetangga dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, demikian menurut Kementerian Luar Negeri Tiongkok.

Oleh karena itu, Tiongkok telah menyelesaikan masalah perbatasan historis dengan 12 negara tetangga di darat melalui negosiasi dan menandatangani perjanjian bertetangga baik dan kerja sama persahabatan dengan sembilan negara tetangga.

Fase kritis

Hubungan Tiongkok dengan negara-negara tetangganya saat ini tengah berada dalam kondisi terbaiknya di zaman modern dan juga tengah memasuki fase kritis ketika dinamika regional dan transformasi global saling terkait erat, demikian yang dicatat dalam konferensi itu.

Konferensi itu menyerukan agar situasi dalam negeri dan internasional diperhatikan dan dikoordinasikan demi tercapainya dua prioritas utama, yakni pembangunan dan keamanan.

Pihak Tiongkok bertekad untuk bekerja sama dengan negara-negara tetangganya guna mengonsolidasikan kepercayaan timbal balik strategis, mendukung negara-negara regional dalam mengupayakan jalur pembangunan yang sesuai dengan kondisi masing-masing negara, dan mengelola perbedaan dengan tepat.

Liu Qing, wakil presiden China Institute of International Studies, mengemukakan bahwa saat dunia memasuki periode turbulensi dan perubahan baru, lingkungan domestik Tiongkok semakin terkait erat dengan lingkungan sekitarnya lebih dari yang pernah ada sebelumnya.

Liu Qing menambahkan bahwa melalui pembangunan komunitas dengan masa depan bersama dengan negara-negara tetangganya, Tiongkok memperkuat integrasi dan kerja sama ekonomi, budaya, dan ekologi dengan negara-negara tetangganya, yang sejalan dengan tren masa kini.

Tiongkok telah mencapai pemahaman bersama tentang pembangunan komunitas dengan masa depan bersama dengan 17 negara tetangga, menandatangani perjanjian kerja sama Sabuk dan Jalan dengan 25 negara tetangga, berupaya menyinergikan Prakarsa Sabuk dan Jalan dengan rencana kerja sama ASEAN dan Uni Ekonomi Eurasia, serta tetap menjadi mitra dagang terbesar dari 18 negara tetangganya.

https://news.cgtn.com/news/2025-04-10/China-draws-blueprint-for-win-win-cooperation-with-its-neighbors-1Cs5jYJfKuI/p.html


Kontak: CGTN
                    Email: cgtn@cgtn.com

Primary Logo

Powered by EIN News

Distribution channels: Media, Advertising & PR

Legal Disclaimer:

EIN Presswire provides this news content "as is" without warranty of any kind. We do not accept any responsibility or liability for the accuracy, content, images, videos, licenses, completeness, legality, or reliability of the information contained in this article. If you have any complaints or copyright issues related to this article, kindly contact the author above.

Submit your press release